Penipuan investasi bodong sepertinya tak pernah habis. Kini, giliran member-member komunitas sosial keuangan yang mirip-mirip money games, Dream for Freedom (D4F) nelangsa. Investasi mereka hilang sia-sia. Bonus yang dijanjikan per 15 hari tidak kunjung cair sejak Maret lalu. Sementara D4F sendiri justru sudah tutup
Itu diakui salah satu member D4F, Vina (29). Warga Km 3,5 itu mengaku setahun bergabung dengan komunitas itu. “Tergiur teman yang investasi duluan dan dapat untung. Lalu saya tanam modal Rp5 juta,” tuturnya. Setelah kontrak habis dan bonus dibayar dia beli paket gold lagi Rp5 juta
“Tapi belakangan, tiga bulan terakhir tidak dibayar-bayar. Tidak ada lagi uang transfer yang masuk ke rekening,” tuturnya. Mau hubungi leader D4F yang ngajak, kata dia, tidak aktif lagi. Beberapa teman yang diajaknya pun banyak bertanya dengan dia. Bonus mereka pun tidak masuk-masuk lagi
Namun, Sartika (30) yang juga mantan member D4F mengaku untung langsung berhenti. Begitu pula empat temannya yang lain. “Sejak Januari 2016 saya berhenti gabung,” tuturnya. Dia cukup beralasan, tak mau lagi bergabung karena mendengar ada gonjang-ganjing keuntungan para member yang dibayar via transfer rekening mulai tersendat. “Jadi saya milih setop. Takut nanti ditipu,” terangnya
Padahal, sebelumnya saat pertama gabung tahun 2015, pembayaran bonus selalu lancar. “Waktu itu saya sempat tak percaya, sehari bisa terima bonus 1 persen, makanya saya tanam modal sampai Rp10 juta dan terima uangnya lebih dari Rp15 juta,” bebernya
Senasib dengan Kurniawan (31). Warga Km 7 ini mengaku beruntung langsung berhenti jadi member D4F pada Februari lalu
“Karena ada gonjang-ganjing pembayaran hasil investasi D4F bakal macet,” terang dia. Kurniawan mengaku bergabung di D4F pada September 2015 lalu mengambil paket Gold dengan modal investasi Rp5 juta kontrak 6 bulan. Saat itu pembayaran bonus lancar, setiap 15 hari ditransfer Rp950 ribu. “Jadi hitung-hitungannya saya dapat Rp11.400.000,” tuturnya
Setelah habis kontrak Februari 2016, lanjutnya, dia ditawari lagi. “Ada dua opsi berhenti atau beli paket lagi,” tuturnya. Tapi karena ada gonjang-gonjang bakal macet, dia berhenti. Lalu bulan April, dia diinformasikan admin D4Freedom lewat email bahwa nama DF4 berganti jadi MAQ
Ternyata benar, lanjutnya, mulai Maret-April 2016, pembayaran bonus banyak macet. “Kalau member lama rata-rata sudah banyak berhenti. Yang belum dibayar itu kebanyakan member baru,” cetusnya. Dia juga mengecek situs www.promonesia.com, tapi sudah tidak aktif lagi
Dia menduga, pembayaran macet ini karena dana banyak tergerus ke pemain besar yang bonusnya besar, jadi pemain kecil terimbas. Prinsip D4F itu memang, kata dia, saling tolong menolong. Makanya perputaran uang member untuk membayar bonus member lainnya. “Bonus saya berasal dari 2 member yang transfer ke rekening saya,” ceritanya
Koran ini lalu coba konfirmasi seorang leader D4F via handphone. Tetapi akun yaifulbahri1987@gmail.com langsung menegaskan bahwa dia tidak lagi bergabung di D4F dan menutup telepon
Koran ini juga menelusuri situs www.d4freedom.com dan berhasil menghubungi salah satu admin D4F yang kini diganti nama menjadi Nesia-MAQ (Mulia Artha Qives). Admin tersebut berdomisili di Jakarta
Dia menegaskan baik D4F maupun Nesia-MAQ sudah tutup beberapa bulan lalu. “Kita sudah tutup, Mas. Untuk klaim ganti rugi bagi member yang belum mendapatkan pembayaran bonus tidak ada. Coba hubungi saja leader yang ngajak gabung ke D4F, minta ganti ke dia,” tandasnya
Diketahui, D4F sempat booming di Tanah Air pada 2015 lalu. Member-nya pun saat itu mencapai 300 ribu. Tak hanya tersebar di Indonesia, juga di empat negara Asia yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, dan Hongkong
Sebelumnya Founder D4F Palembang, Rico, mengatakan, D4F memadukan unsur bisnis. Ada bisnis riilnya, network marketing (sistem binari), dan program saling membantu antaranggota partisipan (komunitas)
Ada beberapa pilihan paket bergabung dalam bisnis ini yakni Silver modal Rp1 juta, Gold Rp5 juta, dan Platinum Rp10 juta. Setiap hari member mendapat bonus 1 persen dari paket yang diikuti.
Sumber : http://www.sumeks.co.id/index.php/sumeks/18520-investasi-d4f-maq-tutup