Polda Sumatera Selatan mulai menyelidiki kasus dugaan penipuan investasi Dream for Freedom (D4F) Hingga kini pihaknya sudah memeriksa sepuluh orang saksi, atas laporan mantan member D4F Em (30), warga Plaju yang masuk 10 Agustus silam
Yang diperiksa penyidik itu, yakni para saksi yang dianggap berkaitan dengan laporan korban
Direktur Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Sumsel, Kombes Pol Tomsi Tohir, mengungkapkan, pihaknya masih akan memanggil saksi lainnya. Ini untuk memperjelas sistem serta skema kegiatan D4F. “Pemeriksaannya terus
Semua yang berkaitan dengan perputaran uang kita panggil,” kata Tomsi didampingi Kasubdit II Kompol Yace Marten, kemarin (30/8).
Informasi yang diterima koran ini, salah satu saksi lain segera dipanggil berinisial Ar
Diketahui, pria satu ini orang dekat owner D4F, Fili Mutaqien. Baik secara struktur organisasi di D4F maupun secara pribadi. “Dari saksi ini, mungkin kita bisa tahu keberadaan Fili,” ucap sumber koran ini
Em (30) sendiri, warga Plaju yang melapor ke Polda Sumsel membenarkan Ar diperiksa petugas dalam waktu dekat, Ia mengaku tidak memiliki hubungan khusus dengan sosok Ar di D4F
“Ar dipanggil, katanya, karena pernah menyetor uang tiket ke atasannya di D4F,” tuturnya. Sementara, uang tiket yang Em setor ke DL, dari pengakuan DL, disetor ke Ar
Uang tiket, lanjutnya, merupakan uang yang harus dibayar setiap anggota ke atasannya langsung untuk memutar akun. Jumlahnya memang tidak terlalu besar, hanya Rp200 ribu untuk satu akun. Sedangkan tiap member, kadang memiliki puluhan akun
Dirunut dari struktur D4F, Ar sepengetahuannya sangat dekat dengan Fili. Karena Ar sudah menjabat Emerald. Jabatan itu, hitungan korban Em, berada dua tingkat di bawah owner
“Kebetulan juga, DL tempat saya menyetor uang tiket, jabatannya sudah Shapire. Jadi, tempat ia nyetor, langsung ke Ar yang sudah Emerald,” jelasnya
Em sendiri, berani melaporkan sosok Fili Mutaqien, karena merasa tertipu, Selama ini, sang owner memberikan “janji muluk”, membuat anggotanya terbuai
Salah satunya, transfer uang bagi hasil bagi member, tidak tergantung setoran member baru. “Tidak ada member, anggota tetap mendapat bonus dari UKM yang dibina, iklan, serta trafik pengunjung di situs,” urainya
Namun ketika mulai macet, sebelum perizinan D4F dicabut, uang sebesar Rp66 juta miliknya tidak bisa dikembalikan. Ini membuatnya yakin bonus tergantung dari akun anggota baru, layaknya bisnis multi level marketing (MLM)
Dorongan melapor ini juga diperkuat karena merasa memiliki tanggung jawab moral terhadap anggota di bawahnya yang dia rekrut. Baik pihak keluarga maupun kolega bisnis
Total kerugian anggota saya tembus miliaran rupiah,” terangnya. Nah, gara-gara kejadian ini bisnisnya pun terancam. Kolega bisnisnya tak mau lagi ngasih modal karena sudah tidak percaya dengan dia
Di OKU Timur, pengakuan salah satu member D4F berinisial H bahwa di sana ada sekitar 40 orang member D4F, Total kerugiannya ditaksir mencapai Rp200 juta.
“Saya bersama anggota lain sudah melaporkan owner D4F ke Polda Sumsel dan Mabes Polri,” terangnya
Pihaknya pun sudah menyewa pengacara untuk mengatasi penipuan ini. Dia sendiri mengaku curiga dengan Fili sejak sebulan terakhir
Kalau uang tidak dikembalikan, kami akan mengambil asetnya,” tambah dia. Kasatreskrim OKU Timur, AKP Agus Adi Suranto menambahkan saat ini pihaknya belum menerima laporan korban D4F. “Kalau ada nanti kita kabarin,” terangnya
Diberitakan sebelumnya, beberapa member D4F mulai kesal karena uang yang mereka investasikan di D4F makin tidak jelas. Mereka pun lalu datangi rumah orang tua Fili Muttaqien di Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu 1
“Kami semua korban, Melalui grup WhatsApp 'Palembang Melapor', kami saling berbagi informasi soal D4F,” jelas Hendri (36), dari Inderalaya
Sayangnya, pihak keluarga pun mengaku kehilangan komunikasi dengan Fili Muttaqien. Robi, perwakilan keluarga Fili mengatakan sejak tutupnya D4F, silih berganti member D4F datang ke rumah Fili ini
“Tapi kami tidak banyak bisa jelaskan. Orang tua Fili termasuk keluarga lain tidak banyak tahu bisnisnya,” ujar Robi.
Apalagi, Fili sejak 15 tahun lalu tinggal di Jakarta. “Sejak kuliah hingga sekarang pun dia ada di Jakarta, Hanya sesekali saja pulang ke Palembang,” jelas Robi, diamini anggota keluarga lain.
Meski begitu, Robi menegaskan kalau Fili tidak lari atau menghilang, Pihak keluarga mendapat informasi dari lawyer Fili kalau saat ini dia sedang menempuh langkah hukum seputar perizinan bisnisnya yang ditutup pemerintah
Sumber : http://www.sumeks.co.id/index.php/sumeks/update-terkini/18838-periksa-orang-dekat-fili#sthash.kC4HirXx.dpuf